PENDEKATAN
DALAM IPA
Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur dari mata kuliah
Pendidikan IPA Sekolah Dasar
Dosen
Pengampu :
Fitria Wulandari, S.Pd
Disusun
oleh:
Suci Wulandari 128620600022
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2013
1.
Pendekatan
Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui
pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat
kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan. Sehingga dapat dikatakan lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan. Sehingga dapat dikatakan lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
Ciri-ciri pendekatan lingkungan,
seperti.
a.
Yang
dimaksud dengan lingkungan, mencakup semua benda dan keadaan yang mempengaruhi
siswa
b.
Isi
pelajaran disesuaikan dengan keadaan
lingkungan siswa dan penerapan-penerapan kimia
c.
Penyusunan
bahan pelajaran berkisar
pada suatu tema atau topik
Akan tetapi dalam penerapan penggunaan Lingkungan
sebagai sumber belajar juga terdapat beberapa kelemahan, diantaranya:
a.
Kegiatan
belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan ketika siswa diajak ke
tempat tujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang di harapkan sehingga
terkesan main-main.
b.
Ada kesan
dari guru dan siswa bahwa ke-giatan mempelajari lingkungan mem-perlukan waktu
yag lebih lama, sehingga meng-habiskan waktu untuk belajar di kelas.
c.
Sempitnya
pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.
Dalam
penggunaan pendekatan lingkungan ter-dapat beberapa kelebihan diantaranya
adalah :
a. Penggunaan lingkungan memungkinkan ter-jadinya proses
belajar yang lebih bermakna (meaningfull learning) sebab anak
di-hadapkan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan memenuhi
prinsip kekonkritan dalam belajar sebagai salah satu prinsip pendidikan anak.
b. Penggunaan lingkungan sebagai sumber be-lajar akan
mendorong pada penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan yang ada di
lingkungannya. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam kehidupan bisa mulai
di-tanamkan pada anak sejak dini, se-hingga se-telah mereka dewasa kesadaran
ter-sebut bisa tetap terpelihara.
c. Penggunaan lingkungan dapat menarik bagi anak,
kegiatan belajar dimungkinkan akan le-bih menarik bagi anak sebab lingkungan
menyediakan sumber belajar yang sangat be-ragam dan banyak pilihan. Kegemaran
belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam
rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya
manusia di masa mendatang.
Teknik
penyajian sebagai pendukung dalam kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan
pendekatan lingkungan dalam pembelajaran sains atau fisika, antara lain:
- Eksperimen. Cara mengajar di mana siswa melakukan percobaan.
- Demonstrasi. Dilakukan bila informasi dari lingkungan dianggap kurang atau untuk lebih menguatkan kesimpulan yang telah diperoleh dari lapangan.
- Karya Wisata. Untuk memperoleh informasi atau data baru dapat dilakukan kegiatan karya wisata.
- Praktik Lapangan. Siswa diajak ke suatu tempat di luar sekolah untuk secara langsung terjun dalam kegiatan di masyarakat.
- Studi Kasus. Dalam teknik penyajian ini, kasus atau isue yang ada di masyarakat dapat dibahas di kelas.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan penelaahan fenomena
alam secara mandiri maupun berkelompok.
2.
Pendekatan
Salingtemas
Dalam
proses pembelajarannya, IPA tidak hanya mempelajari konsep-konsep tetapi juga
diperkenalkan pada aspek teknologi dan bagaimana teknologi itu berperan di
masyarakat serta bagaimana akibatnya pada lingkungan. Dalam pembelajaran massa jenis yang
berwawasan Salingtemas, ciri atau karakteristik pendekatan yang perlu
ditampilkan adalah sebagai berikut:
a. Tetap memberi pembelajaran yang diinginkan
b.
Siswa di bawa ke situasi untuk melihat teknologi yang berkaitan dengan
konsep massa jenis atau memanfaatkan konsep massa jenis ke bentuk teknologi
untuk kepentingan masyarakat.
c.
Siswa diminta untuk berpikir tentang akibat positif dan negatif dalam
proses pentransferan konsep massa jenis ke bentuk teknologi.
d.
Siswa diminta untuk menjelaskan keterhubungan dengan unsur-unsur
Salingtemas yang lain.
Adapun
kelebihannya adalah :
- Siswa memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan memperhatikan keempat unsur SETS, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengetahuan yang telah dimiliki.
- Melatih siswa peka terhadap masalah yang sedang berkembang di lingkungan mereka.
- Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan kehidupan atau sistem kehidupan dengan mengetahui sains, perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik.
Sedangkan
kekurangan SETS antara lain :
- Siswa mengalami kesulitan dalam manghubungkaitkan antar unsur-unsur dalam pembelajaran.
- Membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran.
- Pendekatan SET hanya dapat diterapkan dikelas atas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembelajaran berbasis
salingtemas adalah sebagai berikut.
a.
Menggunakan berbagai macam sumber belajar, baik berupa media cetak,
elektronik maupun keadaan nyata di sekitar kita.
b.
Memberikan peluang kepada siswa untuk lebih
berperan aktif, sedangkan guru bertindak selaku fasilitator aktif yang selalu
memberikan masukan kepada siswa, tanpa
menyalahkan pendapat siswa.
c.
Membawa siswa untuk lebih memiliki harga diri, sehingga mereka lebih
termotivasi untuk berperan aktif.
d.
Menciptakan suasana belajar yang senang dan terhindar dari suasana tegang
yang dapat membuat siswa menjadi takut.
e.
Mengarahkan dan memberi motivasi kepada siswa, sehingga siswa dapat lebih berpikir kreatif.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
3.7 Mendeskrisikan
hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
3.
Pendekatan
faktual
Pendekatan faktual yaitu pendekatan berdasarkan kenyataan yang sungguh terjadi yang dapat diungkap berdasarkan pengalaman dan sejarah. Fakta merupakan produk paling dasar dari sains (IPA). Fakta-fakta merupakan dasar dari konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori. Fakta menunjukkan kebenaran dan keadaan sesuatu. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. karena fakta-fakta diperoleh dari hasil observasi, maka fakta-fakta merepresentasikan apa yang dapat dilihat. Seringkali, dua buah kriteria berikut ini digunakan untuk mengidentifikasi sebuah fakta yaitu :
a. dapat diamatai secara langsung
b. dapat didemonstrasikan kapan saja
Oleh karena itu, fakta-fakta terbuka bagi siapapun yang ingin mengamatinya. Namun, kita harus ingat bahwa dua kriteria di atas tidak selalu berlaku karena ada informasi faktual yang hanya terjadi sekali dalam jangka waktu yang sangat lama, seperti erupsi gunung berapi.
Kelebihan dalam pendekatan faktual adalah:
a. Melatih siswa peka terhadap masalah yang sedang berkembang di lingkungan mereka.
b. Siswa lebih memahami apa yang sedang dibahas.
Kelemahan dalam pendekatan faktual adalah
a. Saat menjelaskan tentang transportasi, guru tidak bisa langsung membawa anak didik ke jalan raya karena berbahaya.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
3.6
Memahami sifat-sifat cahaya melalui pengamatan
dan mendeskripsikan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.
Pendekatan
Konseptual
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan
pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan
kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. Aktivitas berpikir dan menalar
diperlukan untuk mengidentifikasi pola dan membuat kaitan antardata, sehingga
membentuk pertalian yang disebut dengan konsep.
Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, banda-benda, atau gejala yang memiliki sifat tertentu atau lambang. Konsep juga merupakan konstruksi mental yang digunakan untuk menginterprestasika hasil observasi ikan, misalnya, memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan reptil dan mamalia. Dikemukakan oleh Collette & Chiappetta, menurut Bruner, Goodnow, dan Austin (1956), sebuah konsep setidaknya memiliki 5 unsur yaitu nama, definisi, lambang, nilai, dan contoh. Contoh konsep dalam sains antara lain:
Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, banda-benda, atau gejala yang memiliki sifat tertentu atau lambang. Konsep juga merupakan konstruksi mental yang digunakan untuk menginterprestasika hasil observasi ikan, misalnya, memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan reptil dan mamalia. Dikemukakan oleh Collette & Chiappetta, menurut Bruner, Goodnow, dan Austin (1956), sebuah konsep setidaknya memiliki 5 unsur yaitu nama, definisi, lambang, nilai, dan contoh. Contoh konsep dalam sains antara lain:
a. Hewan berdarah dingin adalah
hewan yang menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungannya.
b. Satelit adalah benda angkasa yang
bergerak mengelilingi planet.
c.
Air
adalaha zat yang molekulnya tersusun atas 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
Ciri-ciri suatu konsep adalah
c.
Konsep
memiliki gejala-gejala tertentu
d.
Konsep
diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman laagsung.
d.
Konsep
berbeda dalam isi dan luasnya.
e.
Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan
pengalaman-pengalarnan.
f.
Konsep yang
benar membentuk pengertian.
g. Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri
tertentu.
Ciri-ciri
pendekatan konsep :
a.
Konsep
memiliki gejala-gejala tertentu
b.
Konsep
diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung
c.
Konsep
berbeda dalam isi dan luasnya
d.
Konsep yang
diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan
e.
Konsep yang
benar membentuk pengertian
f.
Setiap
konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu
Kelebihan
pendekatan konseptual adalah
a.
Siswa dapat paham tentang konsep yang diberikan
Kekurangan
pendekatan konseptual adalah
a. Suatu
konsep akan mengalami perubahan bila timbul fakta baru.
b. Siswa
mudah bosan.
Contoh di Kompetensi Dasar
kelas lima (V):
3.7 Mengenal sistem
pernafasan hewan dan manusia serta penyakit yang berkaitan dengan pernafasan.
5.
Pendekatan
Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan yang
digunakan dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan dengan maksud mengubah
keadaan yang actual menjadi suatu keadaan, seperti yang kita kehendaki dengan
memperhatikan prosedur pemecahan yang sistematis.
Ciri-ciri
pendekatan pemecahan masalah yaitu :
a.
diawali
dengan masalah yang tidak rutin
b.
mempunyai
penyelesaian yang berbeda
c. untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan seseorang
harus memiliki banyak pengalaman.
Pemecahan
masalah juga dapat mendorong untuk dapat melakukan evaluasi cara memilih
pembelajaran dengan pendekatan masalah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
mengaplikasikan
pemahaman pengetahuan dalam kehidupan
b.
memilih
masalah yang berkaitan dengan situasi nyata dalam kehidupan
c.
mengembangkan
sifat ilmiah seperti jujur, teliti, terbuka, propesional dan kerja keras
Kelebihan
dari metode ini adalah sebagai berikut :
a.
Membuat
peserta didik mampu menghadapi masalah.
b.
Melatih
peserta didik menyelesaikan
masalahnya secara terampil.
c.
Mengembangkan
kemampuan berpikir peserta didik menjadi lebih kreatif.
Sedangkan
kekurangan dari metode yang juga disebut problem solving ini
adalah sebagai berikut :
a.
Membutuhkan
waktu yang cukup lama.
b.
Membutuhkan
keterlibatan banyak orang.
Contoh di Kompetensi Dasar
kelas lima (5):
4.5 Menyajikan hasil
laporan tentang permasalahan akibat terganggunya keseimbangan alam akibat ulah
manusia, serta memprediksi apa yang akan terjadi jika permasalahan tersebut tidak diatasi.
6.
Pendekatan
Nilai
Pendekatan
nilai adalah suatu pendekatan yang
menggunakan metode tugas dan diskusi untuk memberikan kesempatan pada siswa
menghubungkan, mengekspresikan, atau mengkomunikasikan, menilai gagasan dan
perasaan mereka terhadap isu atau masalah yang sedang dihadapi, yaitu
permasalahan yang dimuat dalam lembaran-lembaran nilai bentuk format standar.
Kelebihan
dari pendekatan nilai adalah
a. Mengetahui
sejauh mana siswa memahami tentang materi yang diajarkan dilihat dari hasil
tugas.
Kekurangan dari pendekatan nilai adalah
a. Terkadang
lembaran tugas yang diberikan seharusnya dikerjakan secara individu, tetapi
siswa bisa saja melihat dan menyalin tugas temannya.
Contoh di Kompetensi Dasar
kelas lima (V):
4.2
menuliskan ide-idenya tentang pemanfaatan bagian tumbuhan di sekitarnya bagi
manusia.
7.
Pendekatan
Inkuiri
Inkuiri merupakan pendekatan yang mempersiapkan
peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar
melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan
jawaban yang satu dengan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan
yang ditemukan peserta didik yang lain.
Karakteristik
dari pendekatan inkuiri ini adalah guru tidak mengkomunikasikan pengetahuan,
tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik,
masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan
dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan
bersama oleh siswa dan guru. Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada
ide-ide konstruktivis dari belajar. Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam
situasi kelompok.
Menurut mereka pendekatan inquiry ditandai oleh
ciri-ciri berikut:
a. Menggunakan keterampilan-keterampilan
proses IPA.
b. b. Waktu tidak menjadi masalah,
tidak ada keharusan untuk menyelesaikan unit tertentu dalam waktu tertentu.
c. Jawaban-jawaban yang dicari tidak
diketahui lebih dahulu. Jawaban-jawaban ini tidak ditemukan dalam buku
pelajaran, sebab buku-buku pelajaran dan buku-buku petunjuk yang dipilih berisi
pertanyaan-pertanyaan dan saran-saran untuk menemukan jawaban, bukan memberikan
jawaban.
d. Anak-anak berhasrat sekali untuk
menemukan pemecahan masalah.
e. Proses belajar mengajar berpusat
pada pertanyaan “mengapa”, “bagaimana kita mengetahui”, dan pertanyaan seperti,
“betulkan kesimpulan kita ini” sering juga dikemukakan.
f. Suatu masalah ditemukan lalu
dipersempit, hingga terlihat ada kemungkinan masalah ini dapat dipecahkan oleh
siswa.
g. Hipotesis dirumuskan oleh
siswa-siswa untuk membimbing penyelidikan.
h. Para siswa mengusulkan cara-cara
pengumpulan data dengan melakukan eksperimen, mengadakan pengamatan, membaca,
dan menggunakan sumber-sumber lain.
i.
Semua
usul ini dinilai bersama. Bila mungkin ditentukan pula asumsi-asumsi,
keterbatasan-keterbatasan dan kesukaran-kesukarannya.
j.
Para
siswa melakukan penelitian secara individu atau kelompok, untuk mengumpulkan
data yang diperlukan untuk untuk menguji hipotesis.
k. Para siswa mengolah data sehingga
mereka sampai pada kesimpulan sementara. Juga diusahakan untuk memberikan
uraian-uraian secara ilmiah.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendekatan inquiry lebih menekankan pada pencarian pengetahuan daripada
perolehan pengetahuan.
Pendekatan
inkuri sebagai strategi pembelajaran memiliki beberapa keuntungan yaitu :
a. Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri.
b. Menciptakan suasana akademik yang mendukung
berlangsungnya pembelajaran yang berpusat pada siswa.
c. Membantu siswa mengembangkan konsep diri yang
positif.
d. Meningkatkan penghargaan sehingga siswa
mengembangkan ide untuk menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri.
e. Mengembangkan bakat individual secara
optimal.
f. Menghindarkan siswa dari cara belajar
menghafal.
Adapun
kekurangan pembelajaran yang menggunakan pendekatan inkuiri, diantaranya :
a.
Sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.
Sulit dalam
merancang pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam
belajar.
c.
Kadang-kadang
dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, strategi pembelajaran inkuiri akan
sulit di implementasikan oleh setiap guru.
Contoh di Kompetensi Dasar
kelas enam (VI):
4.1 Merancang dan
melaksanakan percobaan untuk membedakan campuran dan larutan menggunakan bahan
yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari.
8.
Pendekatan
Keterampilan Proses
Pendekatan
keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada
pengembangan kemampuan dasar berupa mental fisik dan sosial untuk menemukan
fakta dan konsep ataupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar
mengajar yang telah mengaktifkan siswa sehingga mampu menumbuhkan sejumlah
keterampilan tertentu pada diri peserta didik.
Pembelajaran berdasarkan pendekatan keterampilan
proses perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
Keaktifan
peserta didik didorong oleh kemauan untuk belajar karena adanya tujuan yang
ingin dicapai.
b.
Keaktifan
peserta didik akan berkembang jika dilandasi dengan pendayagunaan potensi yang
dimilikinya.
c.
Suasana
kelas dapat mendorong atau mengurangi aktivitas peseta didik. Suasana kelas
harus dikelola agar dapat merangsang aktivitas dan kreativitas belajar peserta
didik.
d.
Dalam
kegiatan pembelajaran, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar melalui
bimbingan dan motivasi untuk mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan untuk mendorong aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran antara lain: diskusi, pengamatan, penelitian, praktikum, tanya
jawab, karya wisata, studi kasus, bermain peran, dan kegiatan-kegiatan lain
yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Kelebihan Pendekatan keterampilan proses:
a. merangsang ingin tahu dan mengembangkan sikap ilmiah
siswa,
b. Siswa akan aktif dalam pembelajaran dan mengalami
sendiri proses mendapatkan konsep,
c. Pemahaman siswa lebih mantap (Karsa dan Eddy, 1993).
d. siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga
dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran,
e. siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari,
f. melatih siswa untuk berpikir lebih kritis,
g. melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif
dalam pembelajaran,
h. mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru,
i.
memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah.
Kekurangan
Pendekatan Ketrampilan proses :
a.
Membutuhkan
waktu yang relative lama untuk melakukannya
b.
Jumlah siswa
dalam kelas haeus relative kecil, karena setiap siswa memerlukan perhatian dari
guru.
c.
Memerlukan
perencanaan dengan teliti.
d.
Tidak
menjamin setiap siswa akan dapat mencapai tujuan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
e.
Sulit
membuat siswa turut aktuf secara merata selama proses berlangsungnya
pembelajaran.
Contoh di Kompetensi Dasar
kelas empat (IV):
4.4 Menyajikan hasil
percobaan atau observasi tentang bunyi.
9.
Pendekatan
Sejarah
Yang dimaksud dengan pendekatan historis adalah
meninjau suatu permasalahan dari sudut tinjauan sejarah, dan menjawab
permasalahan serta menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah.
Sejarah atau histori adalah studi yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa
atau kejadian masa lalu yang menyangkut kejadian atau keadaan yang sebenarnya.
Pendekatan sejarah dalam pembelajaran IPA mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
- Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lalu
- Isi pelajaran IPA dikaitkan dengan sejarah dan penerapannya
- Penyusunan bahan ajar berkisar pada suatu tema atau topik yang bersangkutan dengan topik.
Keunggulan
pendekatan sejarah, sebagai berikut:
Ilmu kimia tumbuh dan
berkembang berdasarkan eksperimen – eksperimen yang telah dilakukan oleh
ilmuwan. Untuk mengikuti perkembangan ilmu IPA yang sangat pesat, belajar
sejarah IPA merupakan kegiatan yang membantu untuk pembentukan pengetahuan IPA
berdasarkan penemuan – penemuan terdahulu.
Dari pendekatan sejarah, siswa
dapat mengembangkan pikirannya untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang
telah dilakukan ilmuwan terdahulu. Selain itu, siswa dapat mengambil teladan
tentang keuletan dan ketekunan dari ilmuwan dalam melakukan penelitian
dan adanya keinginan untuk meju walaupun banyak rintangan dan hambatan dalam
hidupnya.
Kelemahan pendekatan sejarah, sebagai berikut:
Penggunan secara berlebihan dapat mengakibatkan siswa terlalu berpandangan
kebelakang, sehingga dapat menghambat imajinasi untuk pengembangan ilmu kimia
dimasa yang akan datang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam merencanakan
pembelajaran dengan pendekatan sejarah:
a. Sejarah yang
akan diajarkan harus dinyatakan secara tegas dan lengkap
- Sejarah yang akan disampaikan harus sesuai dengan materi yang disampaikan
- Guru harus kaya bacaan tentang sejarah ditemukannya konsep – konsep IPA
Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
4.2 Menyajikan secara
tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar