Sabtu, 23 November 2013

PENDEKATAN DALAM IPA


PENDEKATAN DALAM IPA
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur dari mata kuliah
Pendidikan IPA Sekolah Dasar
Dosen Pengampu :
 Fitria Wulandari, S.Pd



Disusun oleh:
Suci Wulandari                     128620600022


Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2013

1.      Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan. Sehingga dapat dikatakan lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
Ciri-ciri pendekatan lingkungan, seperti.
a.       Yang dimaksud dengan lingkungan, mencakup semua benda dan keadaan yang mempengaruhi siswa
b.      Isi pelajaran disesuaikan dengan keadaan lingkungan siswa dan penerapan-penerapan kimia
c.       Penyusunan bahan pelajaran berkisar pada suatu tema atau topik
Akan tetapi dalam penerapan penggunaan Lingkungan sebagai sumber belajar juga terdapat beberapa kelemahan, diantaranya:
a.       Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan ketika siswa diajak ke tempat tujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang di harapkan sehingga terkesan main-main.
b.      Ada kesan dari guru dan siswa bahwa ke-giatan mempelajari lingkungan mem-perlukan waktu yag lebih lama, sehingga meng-habiskan waktu untuk belajar di kelas.
c.       Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.
Dalam penggunaan pendekatan lingkungan ter-dapat beberapa kelebihan diantaranya adalah :
a.       Penggunaan lingkungan memungkinkan ter-jadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningfull learning) sebab anak di-hadapkan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan memenuhi prinsip kekonkritan dalam belajar sebagai salah satu prinsip pendidikan anak.
b.      Penggunaan lingkungan sebagai sumber be-lajar akan mendorong pada penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam kehidupan bisa mulai di-tanamkan pada anak sejak dini, se-hingga se-telah mereka dewasa kesadaran ter-sebut bisa tetap terpelihara.
c.       Penggunaan lingkungan dapat menarik bagi anak, kegiatan belajar dimungkinkan akan le-bih menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat be-ragam dan banyak pilihan. Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang.
Teknik penyajian sebagai pendukung dalam kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran sains atau fisika, antara lain:
  1. Eksperimen. Cara mengajar di mana siswa melakukan percobaan.
  2. Demonstrasi. Dilakukan bila informasi dari lingkungan dianggap kurang atau untuk lebih menguatkan kesimpulan yang telah diperoleh dari lapangan.
  3. Karya Wisata. Untuk memperoleh informasi atau data baru dapat dilakukan kegiatan karya wisata.
  4. Praktik Lapangan. Siswa diajak ke suatu tempat di luar sekolah untuk secara langsung terjun dalam kegiatan di masyarakat.
  5. Studi Kasus. Dalam teknik penyajian ini, kasus atau isue yang ada di masyarakat dapat dibahas di kelas.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok.

2.      Pendekatan Salingtemas
Dalam proses pembelajarannya, IPA tidak hanya mempelajari konsep-konsep tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat serta bagaimana akibatnya pada lingkungan. Dalam pembelajaran massa jenis yang berwawasan Salingtemas, ciri atau karakteristik pendekatan yang perlu ditampilkan adalah sebagai berikut:
a.       Tetap memberi pembelajaran yang diinginkan
b.      Siswa di bawa ke situasi untuk melihat teknologi yang berkaitan dengan konsep massa jenis atau memanfaatkan konsep massa jenis ke bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat.
c.       Siswa diminta untuk berpikir tentang akibat positif dan negatif dalam proses pentransferan konsep massa jenis ke bentuk teknologi.
d.      Siswa diminta untuk menjelaskan keterhubungan dengan unsur-unsur Salingtemas yang lain.
Adapun kelebihannya adalah :
  1. Siswa memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan memperhatikan keempat unsur SETS, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengetahuan yang telah dimiliki.
  2. Melatih siswa peka terhadap masalah yang sedang berkembang di lingkungan mereka.
  3. Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan kehidupan atau sistem kehidupan dengan mengetahui sains, perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik.


Sedangkan kekurangan SETS antara lain :
  1. Siswa mengalami kesulitan dalam manghubungkaitkan antar unsur-unsur dalam pembelajaran.
  2. Membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran.
  3. Pendekatan SET hanya dapat diterapkan dikelas atas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembelajaran berbasis salingtemas adalah sebagai berikut.
a.       Menggunakan berbagai macam sumber belajar, baik berupa media cetak, elektronik maupun keadaan nyata di sekitar kita.
b.      Memberikan peluang kepada siswa untuk lebih berperan aktif, sedangkan guru bertindak selaku fasilitator aktif yang selalu memberikan masukan kepada siswa, tanpa menyalahkan pendapat siswa.
c.       Membawa siswa untuk lebih memiliki harga diri, sehingga mereka lebih termotivasi untuk berperan aktif.
d.      Menciptakan suasana belajar yang senang dan terhindar dari suasana tegang yang dapat membuat siswa menjadi takut.
e.       Mengarahkan dan memberi motivasi kepada siswa, sehingga siswa dapat  lebih berpikir kreatif.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

3.      Pendekatan faktual

Pendekatan faktual yaitu pendekatan berdasarkan kenyataan yang sungguh terjadi yang dapat diungkap berdasarkan pengalaman dan sejarah. Fakta merupakan produk paling dasar dari sains (IPA). Fakta-fakta merupakan dasar dari konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori. Fakta menunjukkan kebenaran dan keadaan sesuatu. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. karena fakta-fakta diperoleh dari hasil observasi, maka fakta-fakta merepresentasikan apa yang dapat dilihat. Seringkali, dua buah kriteria berikut ini digunakan untuk mengidentifikasi sebuah fakta yaitu :

a.       dapat diamatai secara langsung

b.      dapat didemonstrasikan kapan saja

Oleh karena itu, fakta-fakta terbuka bagi siapapun yang ingin mengamatinya. Namun, kita harus ingat bahwa dua kriteria di atas tidak selalu berlaku karena ada informasi faktual yang hanya terjadi sekali dalam jangka waktu yang sangat lama, seperti erupsi gunung berapi.

 

Kelebihan dalam pendekatan faktual adalah:

a.       Melatih siswa peka terhadap masalah yang sedang berkembang di lingkungan mereka.

b.      Siswa lebih memahami apa yang sedang dibahas.

Kelemahan dalam pendekatan faktual adalah

a.       Saat menjelaskan tentang transportasi, guru tidak bisa langsung membawa anak didik ke jalan raya karena berbahaya.

Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):

3.6 Memahami sifat-sifat cahaya melalui pengamatan dan mendeskripsikan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

4.      Pendekatan Konseptual
Pendekatan konsep  adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. Aktivitas berpikir dan menalar diperlukan untuk mengidentifikasi pola dan membuat kaitan antardata, sehingga membentuk pertalian yang disebut dengan konsep.
Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, banda-benda, atau gejala yang memiliki sifat tertentu atau lambang. Konsep juga merupakan konstruksi mental yang digunakan untuk menginterprestasika hasil observasi ikan, misalnya, memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan reptil dan mamalia. Dikemukakan oleh Collette & Chiappetta, menurut
Bruner, Goodnow, dan Austin (1956), sebuah konsep setidaknya memiliki 5 unsur yaitu nama, definisi, lambang, nilai, dan contoh. Contoh konsep dalam sains antara lain:
a.       Hewan berdarah dingin adalah hewan yang menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungannya.
b.      Satelit adalah benda angkasa yang bergerak mengelilingi planet.
c.       Air adalaha zat yang molekulnya tersusun atas 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
Ciri-ciri suatu konsep adalah
c.       Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
d.      Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman laagsung.
d.      Konsep berbeda dalam isi dan luasnya.
e.       Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan.
f.       Konsep yang benar membentuk pengertian.
g.       Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri pendekatan konsep :
a.       Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
b.      Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung
c.       Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
d.      Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan
e.       Konsep yang benar membentuk pengertian
f.       Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu
Kelebihan pendekatan konseptual adalah
a.       Siswa dapat  paham tentang konsep yang diberikan
Kekurangan pendekatan konseptual adalah
a.       Suatu konsep akan mengalami perubahan bila timbul fakta baru.
b.      Siswa mudah bosan.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas lima (V):
3.7 Mengenal sistem pernafasan hewan dan manusia serta penyakit yang berkaitan dengan pernafasan.

5.      Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan yang digunakan dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan dengan maksud mengubah keadaan yang actual menjadi suatu keadaan, seperti yang kita kehendaki dengan memperhatikan prosedur pemecahan yang sistematis.
Ciri-ciri pendekatan pemecahan masalah yaitu :
a.       diawali dengan masalah yang tidak rutin
b.      mempunyai penyelesaian yang berbeda
c.       untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan seseorang harus memiliki banyak pengalaman.
Pemecahan masalah juga dapat mendorong untuk dapat melakukan evaluasi cara memilih pembelajaran dengan pendekatan masalah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       mengaplikasikan pemahaman pengetahuan dalam kehidupan
b.      memilih masalah yang berkaitan dengan situasi nyata dalam kehidupan
c.       mengembangkan sifat ilmiah seperti jujur, teliti, terbuka, propesional dan kerja keras
Kelebihan dari metode ini adalah sebagai berikut :
a.       Membuat peserta didik mampu menghadapi masalah.
b.      Melatih peserta didik  menyelesaikan masalahnya  secara terampil.
c.       Mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik menjadi lebih kreatif.
Sedangkan kekurangan dari metode yang juga disebut problem solving  ini  adalah sebagai berikut  :
a.       Membutuhkan waktu yang cukup lama.
b.      Membutuhkan keterlibatan banyak orang.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas lima (5):
4.5 Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan akibat terganggunya keseimbangan alam akibat ulah manusia, serta memprediksi apa yang akan terjadi jika permasalahan tersebut tidak diatasi.
6.      Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai adalah suatu  pendekatan yang menggunakan metode tugas dan diskusi untuk memberikan kesempatan pada siswa menghubungkan, mengekspresikan, atau mengkomunikasikan, menilai gagasan dan perasaan mereka terhadap isu atau masalah yang sedang dihadapi, yaitu permasalahan yang dimuat dalam lembaran-lembaran nilai bentuk format standar.
Kelebihan dari pendekatan nilai adalah
a.       Mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang materi yang diajarkan dilihat dari hasil tugas.
Kekurangan dari pendekatan nilai adalah
a.       Terkadang lembaran tugas yang diberikan seharusnya dikerjakan secara individu, tetapi siswa bisa saja melihat dan menyalin tugas temannya.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas lima (V):
4.2 menuliskan ide-idenya tentang pemanfaatan bagian tumbuhan di sekitarnya bagi manusia.

7.      Pendekatan Inkuiri
Inkuiri merupakan pendekatan yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan jawaban yang satu dengan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik yang lain.
Karakteristik dari pendekatan inkuiri ini adalah guru tidak mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru.  Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis dari belajar. Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.
Menurut mereka pendekatan inquiry ditandai oleh ciri-ciri berikut:
a.       Menggunakan keterampilan-keterampilan proses IPA.
b.      b. Waktu tidak menjadi masalah, tidak ada keharusan untuk menyelesaikan unit tertentu dalam waktu tertentu.
c.       Jawaban-jawaban yang dicari tidak diketahui lebih dahulu. Jawaban-jawaban ini tidak ditemukan dalam buku pelajaran, sebab buku-buku pelajaran dan buku-buku petunjuk yang dipilih berisi pertanyaan-pertanyaan dan saran-saran untuk menemukan jawaban, bukan memberikan jawaban.
d.      Anak-anak berhasrat sekali untuk menemukan pemecahan masalah.
e.       Proses belajar mengajar berpusat pada pertanyaan “mengapa”, “bagaimana kita mengetahui”, dan pertanyaan seperti, “betulkan kesimpulan kita ini” sering juga dikemukakan.
f.       Suatu masalah ditemukan lalu dipersempit, hingga terlihat ada kemungkinan masalah ini dapat dipecahkan oleh siswa.
g.       Hipotesis dirumuskan oleh siswa-siswa untuk membimbing penyelidikan.
h.      Para siswa mengusulkan cara-cara pengumpulan data dengan melakukan eksperimen, mengadakan pengamatan, membaca, dan menggunakan sumber-sumber lain.
i.        Semua usul ini dinilai bersama. Bila mungkin ditentukan pula asumsi-asumsi, keterbatasan-keterbatasan dan kesukaran-kesukarannya.
j.        Para siswa melakukan penelitian secara individu atau kelompok, untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk untuk menguji hipotesis.
k.      Para siswa mengolah data sehingga mereka sampai pada kesimpulan sementara. Juga diusahakan untuk memberikan uraian-uraian secara ilmiah.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan inquiry lebih menekankan pada pencarian pengetahuan daripada perolehan pengetahuan.
Pendekatan inkuri sebagai strategi pembelajaran memiliki beberapa keuntungan yaitu :
a.   Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
b.   Menciptakan suasana akademik yang mendukung berlangsungnya pembelajaran yang berpusat pada siswa.
c.   Membantu siswa mengembangkan konsep diri yang positif.
d.   Meningkatkan penghargaan sehingga siswa mengembangkan ide untuk menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri.
e.   Mengembangkan bakat individual secara optimal.
f.    Menghindarkan siswa dari cara belajar menghafal.
Adapun kekurangan pembelajaran yang menggunakan pendekatan inkuiri, diantaranya :
a.       Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.      Sulit dalam merancang pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.       Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang telah ditentukan.
d.      Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, strategi pembelajaran inkuiri akan sulit di implementasikan oleh setiap guru.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas enam (VI):
4.1 Merancang dan melaksanakan percobaan untuk membedakan campuran dan larutan menggunakan bahan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari.



8.      Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses adalah  pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan kemampuan dasar berupa mental fisik dan sosial untuk menemukan fakta dan konsep ataupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar mengajar yang telah mengaktifkan siswa sehingga mampu menumbuhkan sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik.


Pembelajaran berdasarkan pendekatan keterampilan proses perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Keaktifan peserta didik didorong oleh kemauan untuk belajar karena adanya tujuan yang ingin dicapai.
b.      Keaktifan peserta didik akan berkembang jika dilandasi dengan pendayagunaan potensi yang dimilikinya.
c.       Suasana kelas dapat mendorong atau mengurangi aktivitas peseta didik. Suasana kelas harus dikelola agar dapat merangsang aktivitas dan kreativitas belajar peserta didik.
d.      Dalam kegiatan pembelajaran, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar melalui bimbingan dan motivasi untuk mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendorong aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran antara lain: diskusi, pengamatan, penelitian, praktikum, tanya jawab, karya wisata, studi kasus, bermain peran, dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Kelebihan Pendekatan keterampilan proses:
a.       merangsang ingin tahu dan mengembangkan sikap ilmiah siswa,
b.      Siswa akan aktif dalam pembelajaran dan mengalami sendiri proses mendapatkan konsep,
c.       Pemahaman siswa lebih mantap (Karsa dan Eddy, 1993).
d.      siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran,
e.       siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari,
f.       melatih siswa untuk berpikir lebih kritis,
g.       melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran,
h.      mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru,
i.        memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah.
Kekurangan Pendekatan Ketrampilan proses :
a.       Membutuhkan waktu yang relative lama untuk melakukannya
b.      Jumlah siswa dalam kelas haeus relative kecil, karena setiap siswa memerlukan perhatian dari guru.
c.       Memerlukan perencanaan dengan teliti.
d.      Tidak menjamin setiap siswa akan dapat mencapai tujuan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
e.       Sulit membuat siswa turut aktuf secara merata selama proses berlangsungnya pembelajaran.
Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi.

9.      Pendekatan Sejarah
Yang dimaksud dengan pendekatan historis adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut tinjauan sejarah, dan menjawab permasalahan serta menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah. Sejarah atau histori adalah studi yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa atau kejadian masa lalu yang menyangkut kejadian atau keadaan yang sebenarnya.
Pendekatan sejarah dalam pembelajaran IPA mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lalu
  2. Isi pelajaran IPA dikaitkan dengan sejarah dan penerapannya
  3. Penyusunan bahan ajar berkisar pada suatu tema atau topik yang bersangkutan dengan topik.
Keunggulan pendekatan sejarah, sebagai berikut:
Ilmu kimia tumbuh dan berkembang berdasarkan eksperimen – eksperimen yang telah dilakukan oleh ilmuwan. Untuk mengikuti perkembangan ilmu IPA yang sangat pesat, belajar sejarah IPA merupakan kegiatan yang membantu untuk pembentukan pengetahuan IPA berdasarkan penemuan – penemuan terdahulu.
Dari pendekatan sejarah, siswa dapat mengembangkan pikirannya untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang telah dilakukan ilmuwan terdahulu. Selain itu, siswa dapat mengambil teladan tentang keuletan dan ketekunan  dari ilmuwan dalam melakukan penelitian dan adanya keinginan untuk meju walaupun banyak rintangan dan hambatan dalam hidupnya.
Kelemahan pendekatan sejarah, sebagai berikut:
Penggunan secara berlebihan dapat mengakibatkan siswa terlalu berpandangan kebelakang, sehingga dapat menghambat imajinasi untuk pengembangan ilmu kimia dimasa yang akan datang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam merencanakan pembelajaran dengan pendekatan sejarah:
a.       Sejarah yang akan diajarkan harus dinyatakan secara tegas dan lengkap
  1. Sejarah yang akan disampaikan harus sesuai dengan materi yang disampaikan
  2. Guru harus kaya bacaan tentang sejarah ditemukannya konsep – konsep IPA
Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar