Minggu, 24 November 2013

PENGAMATAN EKOSISTEM DI PEKARANGAN RUMAH


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Makhluk hidup di alam ini menempati tempat-tempat tertentu sesuai dengan habitatnya. Ada yang hidup di air, di tanah/darat, maupun di udara. Tempat hidup di dunia ini tidak bertambah luas, sementara pertambahan jumlah makhluk hidup relatif bertambah. Hal ini menyebabkan makin banyaknya makhluk hidup yang menempati permukaan bumi sehingga ekosistem di muka bumi ini semakin sempit.
Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan antar makhluk hidup di dalam komunitas. Selain itu, makhluk hidup juga akan menjalin hubungan dengan lingkungannya. Makhluk hidup sangat bergantung kepada lingkungan. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Ekosistem merupakan tempat berlangsungnya hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sangat perlu memahami konsep tentang ekosistem, komponennya dan cara untuk menjaga dan melestarikannya agar makhluk hidup dan lingkungannya dapat tetap melangsungkan hidupnya.


B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat ditentukan permasalahannya sebagai berikut.
1.      Apa pengertian ekosistem?
2.      Apasaja satuan makhluk hidup dalam ekosistem?
3.      Apasaja komponen-komponen dalam ekosistem?
4.      Apa itu pola makanan pada heterotrof?
5.      Apa fungsi ekosistem?

C.    Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan bahwa ekosistem merupakan tempat berlangsungnya hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
D.    Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah mengetahui apa saja yang ada dalam suatu ekosistem dan mengetahui hubungan antara biotik dan abiotik.




1
 
 
BAB II
DASAR TEORI

A.    Definisi Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam.
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan
1.      Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya).
2.      Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
3.      Ekosistem air laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.

B.   Satuan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem
Kesatuan dari makhluk hidup disuatu tempat dengan lingkungan tempat tinggalnya membentuk suatu kesatuan fungsional yang disebut Ekosistem. Organisasi makhluk hidup dalam ekosistem:
1.      Individu       : satu makhluk hidup tunggal yang berdiri sendiri.
Contohnya   : seekor ayam, seekor kambing, sebatang pisang.
2.      Populasi        : sekumpulan individu sejenis yang tinggal pada waktu dan tempat tertentu.
2
 
Contohnya   : sepuluh pohon mangga di kebun, dua puluh ekor itik di kandang.
3.      Komunitas    : sekumpulan populasi yang berbeda-beda yang tinggal disuatu tempat tertentu secara alami atau buatan. Komunitas meliputi komunitas air dan komunitas darat.
a.       Contoh komunitas air alami       : sungai, danau, laut
b.      Contoh komunitas air buatan     : akuarium, waduk, kolam
c.       Contoh komunitas darat alami : hutan, padang pasir, sabana
d.      Contoh komunitas darat buatan : sawah, ladang,
4.      Lingkungan : semua yang terdapat diluar atau disekitar makhluk.
a.       Lingkungan biotik : terdiri dari makhluk hidup
b.      Lingkungan abiotik : terdiri dari benda mati
5.      Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan dan melakukan aktifitas kehidupan.
Contoh : habitat teratai di air, habitat katak di darat dan di air.
6.      Ekosistem : kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik.
7.      Bioma : beberapa komunitas yang membentuk ekosistem yang khas.
Contoh : hutan cemara, hutan jati.
8.      Biosfer : lapisan permukaan bumi yang digunakan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya

C.    Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1.      Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a.       Tanah
Sifat-sifat  fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
b.      Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c.       Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d.      Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.



3
 
 
e.       Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
2.       Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.       Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Contoh : semua tumbuhan hijau
b.      Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
a.       Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b.      Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I. Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c.       Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II. Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d.      Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.
3.      Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara. Contoh : bakteri dan jamur.

D.    Pola Makanan pada Heterotrof
Makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan makanannya bisa dengan memproduksi makanan sendiri atau memperoleh dari luar.
1.      Organisme Autotrof
Autotrof berasal dari kata autos artinya sendiri dan thrope artinya makanan. Jadi organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang terdapat di lingkungannya dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam organisme autotrof dan pada umumnya adalah tumbuhan hijau. Contohnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan biji. Tumbuhan dalam ekosistem berkedudukan sebagai produsen/penghasil.
2.     
4
 
Organisme Heterotrof
Heterotrof berasal dari kata heteros artinya lain dan thropeartinya makanan. Jadi organisme heterotrof adalah organisme yang mendapat makanan dari makhluk lain. Di dalam ekosistem berperan sebagai konsumen dan pengurai.

E.     Fungsi Ekosistem
Dari segi fungsional, ekosistem dapat dianalisa menurut:
1.      Lingkaran energy
Sesuai dengan azas pertama dari azas dasar ilmu lingkungan, yaitu semuaenergi yang memasuki sebuah organisme hidup atau populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya tetapi tidak dapat hilang,dihancurkan, atau diciptakan.
2.      Rantai makanan
Rantai makanan merupakan perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhanherbivora- carnivora). Pada setiap tahap pemindahan energi, 80 – 90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia. Ada dua tipe dasar rantai makanan:
a.       Rantai makanan rerumputan / perumput (grazing food chain) Misal, tumbuhan-herbivora-carnivora
b.      Rantai makanan sisa (detritus food chain) Bahan mati misal mikroorganisme (detrivora = organisme pemakan sisa) - predator.
3.      Pola keanekaragaman dalam waktu dan ruang
Merupakan azas ketiga dari azas dasar ilmu lingkungan yaitu materi,energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber alam.
4.      Perkembangan dan evolusi
Dapat didekati dengan azas ketiga belas dari azas dasar ilmu lingkungan, yaitu lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
5.      Pengendalian (cybernetics)
Organisme menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik, akan tetapi organisme juga dapat embuat lingkungannya menyesuaikan terhadap kebutuhan biologisnya, misalnya tumbuhan dapat mempengaruhi tanah tempat tumbuhnya.




5
 
 
BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Tempat dan Tanggal Penelitian
Tempat penelitian dilakukan didepan rumah salah satu penyusun makalah, didaerah Wage, Taman, Sidoarjo. Dimana kondisi lingkungannya cukup memadai untuk melakukan pengamatan secara langsung. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 April 2013, pada pukul 11:45 WIB.

B.     Metode Penelitian
Sebagai bahan penyusunan karya tulis ini, maka penyusun menggunakan metode penulisan serta metode penelitian observasi secara langsung diarea pekarangan rumah untuk mengetahui hasil penelitian. Dan tidak kalah penting, penyusun menggunakan metode kepustakaan untuk mendapatkan data yang sebenarnya.

C.    Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini, antara lain.
1.      Kayu 4 buah (lihat gambar 1)
2.      Tali rafia sepanjang 4 meter (lihat gambar 2)
3.      Kamera sebagai alat bukti penelitian (lihat gambar 3)
Bahan yang dibutuhkan adalah pekarangan rumah, dengan batasan yang diteliti . (lihat gambar 4)

D.    Cara Kerja Penelitian
Cara kerja penelitian, sebagai berikut.
1.      Membuat petakan di pekarangan dengan menggunakan keempat kayu yang dibentuk persegi yang berukuran .
2.      Dari keempat kayu tersebut dihubungkan dengan tali rafia.
3.      Pengamatan dilakukan selama  .





6
 
 
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A.    Hasil Penelitian
Pengamatan yang dilakukan selama  , mendapatkan data sebagai berikut.
1.      Biotik
a.       Rumput (lihat gambar 5)                           :  
b.      Tanaman pacar air (lihat gambar 6)           : 24 tanaman
c.       Semut                                                        : 89
d.      Belalang                                                    : 7
e.       Siput (lihat gambar 7)                               : 1
f.       Kepik                                                        : 1
g.      Capung jarum (lihat gambar 8)                 : 2
h.      Lebah                                                        : 1
i.        Ulat                                                           : 1
j.        Kadal                                                        : 1
2.      Abiotik
a.       Tanah                                                        :
b.      Udara                                                        : ∞
c.       Batu (lihat gambar 9)                                : 23 buah
d.      Plastik (lihat gambar 10)                           : 2 buah

B.     Analisis Data
Selama  diamati, terlihat beberapa individu (hewan) yang melakukan aktivitasnya dan beberapa abiotik yang tersebar diarea pengamatan.
Pada menit pertama, semua benda tak hidup (abiotik) seperti tanah, udara, batu dan plastik sudah ada pada area pengamatan. Begitu juga dengan makhluk hidup (biotik), seperti rumput, tanaman pacar air, semut dan siput.
Menit kedua, masih terlihat sama seperti pada menit pertama.
Namun, pada menit ketiga terlihat ulat dibalik daun dan kadal. Tidak lama kemudian capung jarum hinggap disalah satu rumput.
Selanjutnya menit keempat, terlihat capung jarum yang lainnya hinggap disalah satu rumput tidak jauh dati capung jarum satunya. Pada menit keempat juga, kepik terlihat dibalik rerumputan.
7
 
Pada menit terakhir, ada satu lebah yang masuk diarea pengamatan dan hinggap disalah satu rumput. Dan yang terakhir masuk diarea pengamatan adalah belalang.
BAB V
PENUTUP

A.    Simpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan  saling ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau temperature, mineral dan gas.
Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu: (1)Organisme Autotrof, adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang terdapat di lingkungannya; (2)Organisme Heterotrof, adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain.
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Selain itu, ekosistem juga dapat berubah karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya : gangguan alam, tindakan manusia, penggunaan pestisida yang berlebihan dan sebagainya.






                                                                                                                                                            



8
 
 
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem Diakses pada tanggal 12 April 2013, pukul 20:23:34 WIB.
http://linayuliana15.blogspot.com/2011/02/ekosistem.html Diakses pada tanggal 12 April 2013, pukul 20:24:45 WIB.
Idel, Antoni dan Abdul Jamal. “PINTAR BIOLOGI SMU untuk kelas 1,2 dan 3”. Surabaya: Gitamedia Press.
Haryanto. 2003. “Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Kelas 5”. Jakarta: Erlangga.

2 komentar: